Thursday 16 August 2012

Pola Makan Sehat Saat Lebaran

Setelah sebulan berpuasa,  “balas dendam” saat Lebaran menjadi cerita yang lazim. Lebaran adalah saat di mana berkelimpahan makanan,  sehingga sebagian orang tidak mengontrol pola makannya.

Dokter spesialis klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia  Fiastuti Witjaksono, mengatakan, saat Lebaran biasanya orang akan makan dengan jumlah yang jauh lebih banyak,  baik dari porsi, jenis maupun jadwalnya.  Porsi makan lebih dari hari-hari biasanya dengan frekuensi terus menerus dan kebanyakan yang bersantan, lemak  dan manis, seperti opor ayam, rendang,gulai kambing,  gorengan, kue, atau lainnya. 

Tidak jarang lemak dan gula tidak terkontrol menyebabkan kelebihan asupan lemak dan gula, sehingga terjadi gangguan saluran pencernaan, gangguan di perut dan bahkan kegemukan.  Seperti pada saat  buka puasa, ketika Lebaran pun penting memperhatikan pola makan berdasarkan jumlah, jenis dan jadwalnya.  

Dari sisi jenis, perhatikan komposisi  karbohidrat, protein dan lemak secara seimbang. Dari sisi jumlah juga sesuaikan dengan kebutuhan. Perhatikan juga jadwal makannya, yakni tidak lewat dari jam makan dan tetap tiga kali sehari. 

Menyesuaikan pola makan pada awal Lebaran sangat disarankan. Boleh makan yang berlemak dan manis tetapi jangan berlebihan. Dianjurkan mengawali Lebaran dengan makan makanan yang ringan dan manis, sebelum makanan berat. Yang manis akan menyegarkan kembali kadar gula darah yang tidak terkontrol  selama berpuasa. 

Lalu, makan makanan yang banyak serat seperti buah dan sayuran.  Buah bermanfaat untuk menjaga penyerapan lemak dan gula serta menetralisir beban berat pada pencernaan.  Serat tidak larut yang tinggi pada buah juga menjaga  bakteri baik yang memberi makan sel usus. Konsumsi beberapa buah  tiap hari penting untuk kesehatan pencernaan. 

“Makanya saat Lebaran itu jangan hanya menyediakan opor, gulai dan lainnya yang bersantan, tetapi juga menyediakan sayuran dan  buah, sehingga lemak itu ternetralisir,” ucap Fiastuti saat buka puasa bersama media dan Kiwi Zespri di Jakarta,baru-baru ini. 

Ia mengatakan, pada saat puasa umumnya orang tidak memperhatikan soal jumlah dan jenis, padahal asupan nutrisi sangat penting ketika menjalankan puasa selama hampir 14 jam.  Pada saat puasa berat badan seseorang bisa menurun, dan ketika Lebaran akan kembali naik bisa dalam tiga atau empat hari. Mengkonsumsi buah dapat mengurangi kelebihan berat badan tersebut.

Gangguan pencernaan semakin buruk jika pada saat sahur dan buka puasa tidak memperhatikan pola makan yang baik dan sehat.  Komposisi makanan lengkap yang diperlukan saat sahur dan berbuka puasa, seperti  karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah serta air. 

Komposisi makanan saat sahur sebaiknya hanya 40% dari kebutuhan, terdiri dari 30% makanan besar, 10% makanan kecil (sebelum Imsak) dan minum 3 gelas air putih. Jangan minum manis karena berisiko lapar lebih cepat dan bisa terjadi gipoglisemia. Sedangkan saat buka hanya 60% makanan yang perlu dimakan, terdiri dari makanan manis 15%, makanan lengkap 30%, makanan kecil 15% dan minum air putih lima gelas. 

Konsumsi buah akan membantu kadar glukosa darah lebih stabil sehingga membantu rasa kenyang yang lebih lama. Ini karena buah mengandung banyak serat, memiliki indeks glikemik yang rendah, dan mengadung enzim yang membantu pencernaan. 

Salah satu buah yang memiliki serat dan nutrisi tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh adalah kiwi. Selain kandungan serat (fiber) yang tinggi, buah kiwi juga mengandung enzim unik yang terdapat dalam kiwi hijau, yaitu Actinidin yang berfungsi mencerna protein sehingga lebih mudah diserap. 

Protein yang diserap dengan baik akan memberikan manfaat sebagai zat pembangun, mengganti sel yang rusak dan menjaga agar metabolisme tubuh bekerja dengan baik.  Buah kiwi juga mengandung serat larut tinggi yang penting untuk menjaga penyerapan karbohidrat dan lemak.  

“Kalau sudah kegemukan makan buah-buahan yang kalorinya rendah, seperti buah kiwi misalnya termasuk rendah kalori tetapi zat gizinya banyak,” katanya lagi. 

http://www.suarapembaruan.com 

No comments:

Post a Comment